Kehadiran Agathos dalam karya ini bukan kehadiran yang tiba-tiba, karena dia memang sosok yang sudah terlahir sebelumnya. Agathos merupakan tanda kehadiran yang lain dari seorang Andre Tanama. Ia sendiri yang mengatakan demikian. “Jika Gwen Silent adalah sisi dalam kehidupan “putih” saya, maka Agathos adalah sebaliknya.” Papar Andre. Namun bukan berarti Agathos adalah yang jahat, karena kedua sosok Gwen Silent dan Agathos itu selayaknya Yin dan Yang. 2 karakter yang selalu melengkapi dan saling mengisi.
Maka benar apa yang disebutkan oleh Sius Yangni dalam tulisannya. “Namun, kalau Agathos menjadi tanatos Andre, dalam gambar, patung, juga lukisannya, saya melihat ada yang lain: senegatif apa pun Agathos, seagresif apa pun dia, Agathos tetaplah sosok pemuja kebaikan. “Yang Baik” (dari bahasa Yunani ‘ti agathon’) adalah tujuannya. Dan dalam konteks Andre, “Yang Baik” itu telah ditransformasikan ke dalam figur “Isa Almasih”. Mungkin karena itu anak kecil yang dikatakan Andre sebagai sosok ‘penyeimbang Gwen Silent’ ini dinamai Agathos – dia membawa “pesan damai” di balik peperangannya. Dan mungkin karena itu juga, maka di hampir seluruh karya Andre, terlihat bahwa segarang apa pun naga yang keluar dari tubuh Agathos, sesangar apa pun tatapan matanya yang penuh dendam, ia tetap nampak anak manis yang selalu punya mimpi tentang kebaikan, suatu Gwen yang menjelma Agathos.” Demikian penjelasan Sius Yangni.
Maka benar apa yang disebutkan oleh Sius Yangni dalam tulisannya. “Namun, kalau Agathos menjadi tanatos Andre, dalam gambar, patung, juga lukisannya, saya melihat ada yang lain: senegatif apa pun Agathos, seagresif apa pun dia, Agathos tetaplah sosok pemuja kebaikan. “Yang Baik” (dari bahasa Yunani ‘ti agathon’) adalah tujuannya. Dan dalam konteks Andre, “Yang Baik” itu telah ditransformasikan ke dalam figur “Isa Almasih”. Mungkin karena itu anak kecil yang dikatakan Andre sebagai sosok ‘penyeimbang Gwen Silent’ ini dinamai Agathos – dia membawa “pesan damai” di balik peperangannya. Dan mungkin karena itu juga, maka di hampir seluruh karya Andre, terlihat bahwa segarang apa pun naga yang keluar dari tubuh Agathos, sesangar apa pun tatapan matanya yang penuh dendam, ia tetap nampak anak manis yang selalu punya mimpi tentang kebaikan, suatu Gwen yang menjelma Agathos.” Demikian penjelasan Sius Yangni.